Teknologi Berikut Ini Yang Tidak Menggunakan Prinsip Archimeded Adalah
Teknologi memang selalu berkembang dan terus berinovasi. Berbagai macam teknologi diciptakan untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Salah satu hal yang menarik adalah teknologi yang tidak menggunakan prinsip Archimedes. Archimedes adalah seorang matematikawan dan ilmuwan Yunani kuno yang dikenal sebagai penemu prinsip Archimedes, yaitu hukum fisika yang menjelaskan mengenai gaya apung benda di dalam cairan.
Meski prinsip Archimedes menjadi dasar dalam berbagai teknologi, ternyata tidak semua teknologi memanfaatkan atau menggunakan prinsip tersebut. Berikut adalah beberapa teknologi yang tidak menggunakan prinsip Archimedes.
1. Pesawat Terbang
Pesawat terbang adalah salah satu teknologi yang tidak menggunakan prinsip Archimedes. Prinsip Archimedes didasarkan pada perbedaan massa jenis antara suatu benda dengan cairan di sekitarnya. Namun, pesawat terbang terbang di udara yang merupakan gas, bukan cairan. Oleh karena itu, prinsip Archimedes tidak berlaku dalam penerbangan.
Selain itu, pesawat terbang menggunakan prinsip Bernoulli, yakni hukum fisika yang menjelaskan mengenai tekanan fluida pada suatu benda. Ketika pesawat terbang terbang di udara, sayap pesawat akan menciptakan tekanan yang lebih rendah di bagian atas sayap dan tekanan yang lebih tinggi di bagian bawah sayap. Hal ini menyebabkan pesawat terbang dapat terangkat ke udara.
2. Kapal Selam
Kapal selam adalah kendaraan bawah air yang tidak menggunakan prinsip Archimedes. Kapal selam dapat menyelam ke dalam air karena gaya apung benda di dalam cairan dapat dikendalikan dengan memperbesar atau memperkecil volume benda tersebut. Namun, kapal selam menggunakan sistem ballast untuk menyelam dan muncul ke permukaan air.
Sistem ballast adalah sistem yang memungkinkan kapal selam untuk memasukkan atau mengeluarkan air dari tangki yang ada di dalam kapal selam. Ketika kapal selam ingin menyelam, tangki ballast diisi dengan air sehingga berat kapal selam menjadi lebih besar dan kapal selam akan tenggelam. Ketika kapal selam ingin muncul ke permukaan air, tangki ballast dikosongkan dari air sehingga berat kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal selam akan naik ke permukaan air.
3. Lift
Lift atau elevator adalah sistem transportasi vertikal yang juga tidak menggunakan prinsip Archimedes. Sistem kerja lift didasarkan pada hukum Newton, yakni hukum fisika yang menjelaskan mengenai gerak benda dan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Lift menggunakan motor dan tali yang terhubung dengan cab lift. Ketika motor dihidupkan, tali akan berputar dan menggerakkan cab lift naik atau turun. Gaya berat benda yang bekerja pada cab lift diatasi oleh gaya yang dihasilkan dari motor dan tali sehingga cab lift dapat naik atau turun ke lantai yang diinginkan.
4. Mobil
Mobil adalah kendaraan darat yang juga tidak menggunakan prinsip Archimedes. Meski mobil bergerak di atas permukaan, gaya apung yang bekerja pada mobil tidak signifikan. Sebaliknya, mobil menggunakan motor dan roda untuk bergerak. Sistem kerja mobil didasarkan pada hukum Newton, yakni hukum fisika yang menjelaskan mengenai gerak benda dan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Mesin mobil menghasilkan tenaga yang dikirim ke roda melalui sistem transmisi dan differential. Ketika roda berputar, mobil akan bergerak maju atau mundur. Berat mobil diatasi oleh gaya yang dihasilkan dari mesin dan roda sehingga mobil dapat bergerak dengan mudah.
Kesimpulan
Teknologi yang tidak menggunakan prinsip Archimedes ternyata cukup banyak. Beberapa contoh teknologi tersebut adalah pesawat terbang, kapal selam, lift, dan mobil. Meski tidak menggunakan prinsip Archimedes, teknologi-teknologi tersebut masih dapat berfungsi dengan baik. Perkembangan teknologi selanjutnya akan terus berkembang dan memberikan inovasi baru yang lebih canggih dan efektif dalam membantu kegiatan manusia sehari-hari.