Teknologi Berikut Ini Yang Tidak Menggunakan Prinsip Archimedes
Teknologi dan inovasi terus berkembang dan membawa dampak besar pada masyarakat. Di Indonesia, banyak teknologi baru yang ditemukan untuk memudahkan hidup manusia, mulai dari transportasi hingga alat-alat komunikasi. Namun, tidak semua teknologi yang ada saat ini mengikuti prinsip Archimedes.
Apa itu Prinsip Archimedes?
Prinsip Archimedes adalah hukum fisika yang mengatakan bahwa suatu benda yang dicelupkan dalam fluida akan mengalami gaya apung yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Dengan kata lain, benda yang lebih padat dari fluida akan tenggelam, sedangkan benda yang lebih ringan akan mengapung.
Prinsip ini biasa digunakan dalam perencanaan kapal untuk menentukan berat kapal dan tangki yang dibutuhkan. Namun, prinsip ini juga dapat diterapkan dalam teknologi lain seperti pada pengapungan dan terjun payung.
Teknologi yang Tidak Menggunakan Prinsip Archimedes
Kereta Cepat
Kereta cepat adalah salah satu teknologi transportasi yang terkenal di seluruh dunia. Teknologi ini menggunakan kecepatan tinggi untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat dan lebih nyaman daripada transportasi darat lainnya. Namun, kereta cepat tidak mengikuti prinsip Archimedes karena tidak menggunakan fluida untuk menghasilkan gaya apung.
Di dalam kereta cepat, kecepatan tinggi dihasilkan dari mesin yang kuat dan infrastruktur jalan yang dirancang untuk meminimalkan hambatan. Oleh karena itu, kereta cepat dapat melewati rute yang lebih singkat dan lebih lurus daripada kendaraan darat biasa.
Drone
Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan remote. Drone digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengambilan gambar dari ketinggian dan pengiriman barang. Namun, drone tidak menggunakan prinsip Archimedes karena mereka tidak membutuhkan gaya apung untuk terbang.
Drone terbang berkat mesin dan sayap yang dirancang untuk menghasilkan lift. Sayap drone melengkung ke atas, mempercepat aliran udara di atas dan membuat tekanan udara lebih rendah. Dengan tekanan udara yang lebih rendah di atas sayap dan tekanan udara yang lebih tinggi di bawah sayap, drone menghasilkan gaya lift yang cukup untuk terbang.
Mobil Listrik
Mobil listrik adalah kendaraan yang dijalankan oleh mesin listrik dengan baterai sebagai sumber energi. Mobil listrik tidak menggunakan prinsip Archimedes karena tidak menggunakan fluida untuk menghasilkan gaya apung.
Mobil listrik menghasilkan tenaga melalui motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Baterai kemudian diisi ulang melalui kabel listrik atau dengan pengisian daya nirkabel. Meskipun kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi yang berbahaya, mereka masih membutuhkan konsumsi energi untuk bekerja.
Kesimpulan
Banyak teknologi baru yang ditemukan untuk memudahkan hidup manusia, dan tidak semua teknologi mengikuti prinsip Archimedes. Kereta cepat, drone, dan mobil listrik adalah beberapa contoh teknologi yang tidak mengikuti prinsip ini. Meskipun demikian, teknologi ini masih memberikan manfaat besar bagi masyarakat di seluruh dunia dan terus mendapat pengembangan dan peningkatan.